Jadi sekitar 2 atau 3 bulan yang lalu, gue udah nemuin nih
film di tempat jualan kaset bajakan, pas gue tanya dan ternyata udah ori
gambarnya, yaudah gue beli, The Philosopher emang kayaknya film yang ditunggu –
tunggu banyak orang karena salah satu yang paling interest di film ini adanya
artis Indonesia yang turut bermain, yaitu si Cinta Laura. Di film ini juga
bintang pemainnya banyak yang kurang terkenal, yang gue kenal cuman Rhys
Wakefield karena dia pernah main di film The Purge sama Sanctum, terus Bonnie
Wright karena dia pemain di Harpot, sama yang terakhir.. yaa si Cinta Laura.
Sinopsis:
Di sekolah Internasional di Jakarta, Seorang Guru Filsafat menantang
murid-murid di kelasnya yang terdiri dari dua puluh senior yang dimana mereka
harus memilih sepuluh diantara mereka yang akan bertahan di bangunan tepat di bawah
tanah dan mengulangi kehidupan saat setelah kejadian seperti kiamat.
Jadi intinya di film ini, keduapuluh anak-anak tersebut
disuruh berimajinasi, dan mereka harus bisa memilih siapa saja yang “berhak”
menyelamatkan diri ke underground. Dalam simulasi seperti ini, tiap-tiap murid
diberi karakteristik masing-masing dan keahlian masing-masing, mulai dari
insinyur, dokter,ahli listrik, petani sampai kepada yang tidak terlalu penting,
yaitu penyanyi opera dll, dalam test tersebut pokoknya mereka disuruh untuk
survive di tengah radiasi dan punya tujuan untuk membangun kembali peradaban manusia
yang hampir punah.
Kalau di lihat-lihat film ini punya premis yang menarik,
sayangnya film ini ga sebegitu menarik yang di-imajinasikan orang – orang (termasuk
saya) setelah ditonton, saya sendiri agak tidak menyukai film ini, karena
menurut saya di film ini ada beberapa adegan yang ga penting, dan banyak
adegan-adegan bodoh, tapi ya.. tetep enjoy aja sih nontonnya, dan sepertinya
film ini lebih mengarah ke thriller psikologis dari pada memberikan kesan
filosofis, dalam beberapa adegan atau dialog kadang-kadang memang ada yang
berbau filosofis, tapi itu juga terlalu dangkal, dan semakin lama kita nonton,
daya tariknya semakin berkurang, khususnya mendekati akhir sehingga membuat beberapa
twist yang dibuat di film ini jadi tidak lagi terasa menarik, dan sering banyak
juga hal yang terasa dipaksakan, dengan aturan-aturan cerita yang kurang jelas
pula.
Peran cinta laura di film ini juga lumayan sebenarnya, tapi
lagi pula karakter Cinta Laura di film ini tidak terlalu penting, dan juga
porsi nya yang tidak terlalu besar.
Dan menurut saya ending di film ini lumayan membantu lah ya,
meskipun ga terlalu membuat ceritanya menjadi lebih baik, tapi memang penilaian
film jelek/bagus nya memang dilihat dari sebuah “ending”, apakah endingnya
masuk akal atau mengejutkan atau malah membuat penonton kecewa, ya film ini
menurut saya ga bagus-bagus amat, dan ga jelek-jelek amat, kalo mau ditonton
saat ada waktu senggang?kenapa enggak,haha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar