Senin, 23 Juni 2014

Review: The Philosopher "After The Dark"




Jadi sekitar 2 atau 3 bulan yang lalu, gue udah nemuin nih film di tempat jualan kaset bajakan, pas gue tanya dan ternyata udah ori gambarnya, yaudah gue beli, The Philosopher emang kayaknya film yang ditunggu – tunggu banyak orang karena salah satu yang paling interest di film ini adanya artis Indonesia yang turut bermain, yaitu si Cinta Laura. Di film ini juga bintang pemainnya banyak yang kurang terkenal, yang gue kenal cuman Rhys Wakefield karena dia pernah main di film The Purge sama Sanctum, terus Bonnie Wright karena dia pemain di Harpot, sama yang terakhir.. yaa si Cinta Laura.
Sinopsis:
Di sekolah Internasional di Jakarta, Seorang Guru Filsafat menantang murid-murid di kelasnya yang terdiri dari dua puluh senior yang dimana mereka harus memilih sepuluh diantara mereka yang akan bertahan di bangunan tepat di bawah tanah dan mengulangi kehidupan saat setelah kejadian seperti kiamat.
Jadi intinya di film ini, keduapuluh anak-anak tersebut disuruh berimajinasi, dan mereka harus bisa memilih siapa saja yang “berhak” menyelamatkan diri ke underground. Dalam simulasi seperti ini, tiap-tiap murid diberi karakteristik masing-masing dan keahlian masing-masing, mulai dari insinyur, dokter,ahli listrik, petani sampai kepada yang tidak terlalu penting, yaitu penyanyi opera dll, dalam test tersebut pokoknya mereka disuruh untuk survive di tengah radiasi dan punya tujuan untuk membangun kembali peradaban manusia yang hampir punah.

Kalau di lihat-lihat film ini punya premis yang menarik, sayangnya film ini ga sebegitu menarik yang di-imajinasikan orang – orang (termasuk saya) setelah ditonton, saya sendiri agak tidak menyukai film ini, karena menurut saya di film ini ada beberapa adegan yang ga penting, dan banyak adegan-adegan bodoh, tapi ya.. tetep enjoy aja sih nontonnya, dan sepertinya film ini lebih mengarah ke thriller psikologis dari pada memberikan kesan filosofis, dalam beberapa adegan atau dialog kadang-kadang memang ada yang berbau filosofis, tapi itu juga terlalu dangkal, dan semakin lama kita nonton, daya tariknya semakin berkurang, khususnya mendekati akhir sehingga membuat beberapa twist yang dibuat di film ini jadi tidak lagi terasa menarik, dan sering banyak juga hal yang terasa dipaksakan, dengan aturan-aturan cerita yang kurang jelas pula.

Peran cinta laura di film ini juga lumayan sebenarnya, tapi lagi pula karakter Cinta Laura di film ini tidak terlalu penting, dan juga porsi nya yang tidak terlalu besar. 

Dan menurut saya ending di film ini lumayan membantu lah ya, meskipun ga terlalu membuat ceritanya menjadi lebih baik, tapi memang penilaian film jelek/bagus nya memang dilihat dari sebuah “ending”, apakah endingnya masuk akal atau mengejutkan atau malah membuat penonton kecewa, ya film ini menurut saya ga bagus-bagus amat, dan ga jelek-jelek amat, kalo mau ditonton saat ada waktu senggang?kenapa enggak,haha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar